Christoph Cardinal Schönborn, Chance or Purpose?: Creation, Evolution, and a Ra-tional Faith, Edited by Hubert Philip Weber, Translated by Henry Taylor, San Francisco: Ignatius Press, 2007, 181 hlm.

Creation and Evolution: A Conference with Pope Benedict XVI in Castel Gandolfo, Pub-lished on behalf of the former postgraduate students of Pope Benedict XVI by Stephan Otto Horn, S. D. S., and Siegfried Wiedenhofer, Translated by Michael J. Miller, San Francisco: Ignatius Press, 2008, 210 hlm.

  • Franz Magnis-Suseno Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

Abstract

Lima tahun lalu Christoph Kardinal Schönborn, Uskup Agung Wiena dan sahabat dekat Paus Benedikt XVI, menulis karangan dalam The New York Times yang segera menimbulkan polemik internasional. Di dalamnya Schönborn me-nyerang klaim Darwinisme bahwa perkembangan organisme di bumi dapat dijelaskan tanpa perlu mengacu pada Allah Pencipta. Tulisan Schönborn dibaca sebagai dukungan terhadap aliran intelligent design yang menerima fakta evolusi, tetapi menegaskan bahwa evolusi hanya mungkin atas dasar sebuah “design” atau rancangan yang “intelligent,” jadi yang dirancangkan oleh kekuatan rohani. Implikasinya adalah bahwa perancang itu adalah Allah Pencipta. 

Schönborn lalu dituduh anti ilmu pengetahuan, reaksioner dan tidak up to date terhadap kemajuan ilmu hayat sejak Charles Darwin pada 1859 menerbitkan bukunya yang termasyur, On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Mengkaitkan evolusi dengan rancangan ilahi dianggap ketinggalan zaman dan usaha Gereja untuk membawa manusia kembali ke abad kegelapan pra-ilmiah.

Untuk menunjukkan bahwa ia disalahpahami, Kardinal Schönborn kemudian memberikan sejumlah kuliah untuk menjelaskan pandangan Katolik tentang evolusi. Kuliah-kuliah itulah yang terkumpul dalam buku Chance or Purpose? (“Kebetulan atau Maksud?”) ini. Bisa diandaikan bahwa pandangan Kardinal Schönborn sesuai dengan pandangan Paus Benedikt XVI, pimpinan rohani 1,2 milyar umat Katolik sedunia. Memang, Gereja Katolik belum pernah memberikan pernyataan resmi tentang evolusi. Tetapi sejak Paus Pius XII pada 1950 (Humani Generis) dengan amat hati-hati menunjukkan sikap positif terhadap kemungkinan evolusi, banyak pemikir Katolik—dimulai dengan Charles Teilhard de Chardin, sampai dengan Paus Johannes Paulus II—semakin menerima evolusi sebagai kenyataan yang tak dapat dan tak perlu disangkal serta menunjukkan bagaimana kenyataan itu dapat ditempatkan ke dalam iman Kristiani tentang penciptaan alam raya oleh Allah.

 

.........................................................

 

Buku ini secara mendalam memperlihatkan ketegangan dan kecocokan internal antara iman Kristiani dan teori evolusi. Dengan membacanya kita akan diperkaya dalam wawasan dan pengertian. Bagi penulis bagian yang paling mencerahkan adalah kata pengantar yang ditulis Kardinal Schönborn, karena di dalamnya Schönborn mengutip sekitar 13 (tiga belas) halaman dari dua tulisan Kardinal Joseph Ratzinger yang ditulisnya waktu ia belum menjadi Paus. Menurut Ratzinger ada perbedaan mendalam: Apakah roh manusia, keterbukaan pada Allah, adalah hasil kebetulan suatu perkembangan buta, atau seluruh perkembangan (evolusi) sejak semula terarah pada terwujudnya manusia sebagai makhluk yang terbuka pada Allah? Ratzinger membuat catatan yang seharusnya mengubah cara kita memahami penciptaan: Allah bukan sebagai ”tukang yang menciptakan segala macam objek,” melainkan ”dengan cara pikiran kreatif;” artinya, Allah memberdayakan ciptaan untuk mengem-bangkan diri ke arah manusia yang terbuka bagi Allah. (Franz Magnis-Suseno, Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkata, Jakarta).

Published
2011-04-11
How to Cite
Magnis-Suseno, F. (2011). Christoph Cardinal Schönborn, Chance or Purpose?: Creation, Evolution, and a Ra-tional Faith, Edited by Hubert Philip Weber, Translated by Henry Taylor, San Francisco: Ignatius Press, 2007, 181 hlm.: Creation and Evolution: A Conference with Pope Benedict XVI in Castel Gandolfo, Pub-lished on behalf of the former postgraduate students of Pope Benedict XVI by Stephan Otto Horn, S. D. S., and Siegfried Wiedenhofer, Translated by Michael J. Miller, San Francisco: Ignatius Press, 2008, 210 hlm. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 10(1), 134-139. Retrieved from https://driyarkara.ac.id/jurnal-diskursus/index.php/diskursus/article/view/209

Most read articles by the same author(s)