Alphonsus Tjatur Raharso, Paulinus Yan Olla, Yustinus (ed.) Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan: Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang: STFT Widya Sasana 2017, 324 hal

  • Franz Magnis-Suseno Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

Abstract

Buku ketiga  (suntingan Alphonsus Tjatur Raharso dan Paulinus Yan Olla 2017) memuat 20 makalah dari  Hari  Studi  tahun 2017 STFT Widya Sasana.  Tulisan-tulisan ini semua mengangkat, dari  pelbagai segi  dan dengan cara-cara yang  berbeda, tantangan-tantangan bagi umat Katolik yang  berasal dari  kenyataan bahwa umat Katolik  adalah minoritas kecil dalam suatu bangsa yang  amat  majemuk. Atau,  lebih tepat,  dari  kenya- taan  bahwa saat ini kebhinekaan dan  toleransi mengalami “ujian  berat.” Tulisan-tulisan ini dibagi tiga.

 

.............................................................

 

 

Tiga tulisan terakhir kembali membahas kehadiran Gereja  (Katolik)  di ruang publik. Sesudah berfokus pada bagaimana Gereja dalam lima abad pertamanya memastikan identitasnya dalam lingkungan budaya yang asing,  Antonius Denny Firmatno, dengan meloncat 1400 tahun, me- nunjuk bagaimana Gereja pasca  Vatikan II makin sadar bahwa ia berada di  ruang publik, maka  bahwa sangat penting Gereja  memperlihatkan diri  sesuai  dengan identitasnya yang  sebenarnya. Raymundus I Made Sudhiarsa membahas kecenderungan berbahaya agama-gama, termasuk Gereja,  untuk mau  mengamankan identitas mereka dengan menutup diri  terhadap dunia luar.  Tulisan  bagus  dan  mendalam ini membahas hal  identitas dan  “parokialisme” (suatu catatan: sebenarnya istilah “parokialisme” tidak  mengenai sikap teologis-ideologis-fanatik dsb., me- lainkan mengenai keterbatasan wawasan “alami,” jadi barangkali lebih baik diganti dengan “ketertutupan” saja), mekanisme kambing hitam serta penolakan terhadap perbedaan, perlunya bergerak dari  alienasi ke kola- borasi. Pius Pandor menutup kumpulan tulisan ini dengan berfokus pada patologi ruang publik yang cenderung mendorong agama-agama ke arah fundamentalisme dan  pembenaran kekerasan daripada  membangun dialog  dan  toleransi. Kekuatan buku ini adalah kekayaan dan  komplek- sitas sudut-sudut yang terangkat dalam membahas tantangan-tantangan yang  harus dihadapi Gereja  sebagai partisipan di  ruang publik, serta bahwa pembaca dirangsang untuk  berpikir sendiri (Franz  Magnis- Suseno, Guru Besar Ilmu Filsafat Emeritus, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta).

Published
2018-04-09
How to Cite
Magnis-Suseno, F. (2018). Alphonsus Tjatur Raharso, Paulinus Yan Olla, Yustinus (ed.) Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan: Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang: STFT Widya Sasana 2017, 324 hal. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 17(1), 143-144. https://doi.org/10.36383/diskursus.v17i1.188

Most read articles by the same author(s)