Johanna Rahner, Einführung in die christliche Eschatologie, Freiburg/Basel/Wien: Herder, 2010, 334 hlm.
Abstract
Dalam tradisi Kristiani gambaran tentang surga dan, terutama, neraka berlimpah. Dengan melukiskan keindahan surga dan, lebih lagi, kengerian api penyucian dan neraka para pengkhotbah pernah berusaha untuk mengarahkan umat ke hidup yang baik. Tetapi sekarang “hal-hal akhir” jarang dibicarakan dalam khotbah. Seakan-akan kurang njamani mengajukan pertanyaan tentang apa yang terjadi sesudah kematian. Padahal justru berhadapan dengan sikap acuh tak-acuh sebagian masyarakat tersekularisasi dengan ejekan dari sudut ateisme baru, baik orang beriman maupun mereka yang mencari justru mengajukan pertanyaan seperti: Apakah ada hidup sesudah kematian? Apakah hakikat surga? Apakah betul Allah akan menyiksa para pendosa dalam neraka? Apakah barangkali neraka kosong? Dan apakah maksud serta dasar ajaran tentang api penyucian yang tidak dipercayai oleh Gereja-gereja Ortodoks dan Protestan?
Kalau kita mencari informasi mendalam yang memungkinkan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, apabila kita tahu latar belakang religius dan budaya ajaran tentang “hal-hal akhir” itu serta apa yang dipikirkan oleh para teolog Kristiani paling mutakhir, kita akan merasa sangat terbantu oleh buku yang ditulis oleh Dr. Theol. Johanna Rahner, guru besar pada Fakultas Teologi Katolik Universitas Kassel, ini. Sayang, buku ini hanya tersedia dalam bahasa Jerman.
...............................
Buku ini penting pada zaman di mana bagian hakiki setiap agama—apa yang akan terjadi dalam dan sesudah kematian—jarang diangkat. Kekuatan Johanna Rahner adalah bahwa ia membahas tema itu dari pelbagai sudut: dari sudut mitos-mitos dan agama-agama kuno, dari sudut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dari sudut teologi serta pelbagai “ajaran” yang muncul selama 2000 tahun Gereja dan Kristianitas, sampai dengan teologi paling muthakhir yang membuka perspektif yang sangat baru dibandingkan dengan pengertian tradisional. Johanna Rahner sendiri merangkum maskud bukunya: “Tantangan menentukan eskatologi adalah sandungan kematian yang berkaitan dengan pertanyaan yang tak terbungkamkan tentang keadilan serta harapan tak terpuaskan agar kerinduan yang mengharapkan agar pada akhirnya semuanya menjadi baik jadi terpenuhi.”
Yang tidak dibicarakan dalam buku ini adalah pertanyaan-pertanyaan tentang universalitas atau keterbatasan penyelamatan Ilahi. Juga tidak dibicarakan adalah pertanyaan yang kelihatannya merupakan dobrakan baru, yang beberapa tahun lalu muncul dalam suatu konferensi teologis di Vatikan, yaitu apakah anak kecil, anak yang mati sebelum dilahirkan, bisa masuk surga atau harus dianggap masuk ke dalam suatu limbus. Buku ini cocok bagi para teolog serta bagi setiap warga Kristianitas yang ingin memahami secara mendalam ajaran tradisional dan muthakir Gereja Katolik tentang ke mana kita akan pergi dalam kematian. (Franz Magnis-Suseno, Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta).
DISKURSUS applies the Creative Commons license (CC BY). We allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The author must be aware that the article copyrights will be fully transferred to DISKURSUS if the article is accepted to be published in the journal. Once the manuscript has been published, authors are allowed to use their published article under DISKURSUS copyrights. Full information about CC BY can be found here: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/