Hiposubjektivitas Timothy Morton: Sebuah Tawaran Filsafat Manusia di Era Antroposen

Timothy Morton's Hyposubjectivity: An Alternative Philosophy of Man in the Anthropocene Epoch

  • Devananta Rafiq Pascasarjana Fakutas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Keywords: hyposubjectivity, hiperobjectivity, new materialism, anthropocentrism, Anthropocene, Timothy Morton, ecology

Abstract

This article proposes a new alternative account to anthropocentric explanations of the philosophy of man through Timothy Morton’s view of ‘hyposubjectivity’. Anthropocentrism is a paradigm that privileges human beings in cosmology, epistemology, and axiology. An alternative view is important because large-scale changes are threatening and may lead to the extinction of life in the biosphere, which results in a new proposed geological time classiÞcation that shifts the Holocene epoch to the Anthropocene. Ironically, while the anthropocentric view proves its premise on human dominance over non-human conditions, this change has in fact made humans powerless in the face of the change itself. Through the concept of hyposubjectivity, Morton offers an explanation of the relationship between humans and nonhumans as a symbiotic collective that should work together through solidarity between ‘species beings’. This article wants to emphasize the meaning that human being does not constitute the totality of the universe.

Abstrak

Melalui pandangan Timothy Morton tentang ‘hiposubjektivitas’, artikel ini mencoba memberikan alternatif baru terhadap filsafat manusia yang tidak antroposentris. Antroposentrisme sendiri merupakan paradigma yang memberikan keistimewaan bagi manusia secara kosmologis, epistemik, dan aksiologis. Pandangan alternatif penting karena krisis lingkungan skala besar sedang terjadi dengan akibat kehidupan pada biosfer terancam punah hingga memunculkan usulan klasifikasi waktu geologis baru: dari kala Holosen menjadi Antroposen. Secara ironis, kala Antroposen menunjukkan di satu sisi kebenaran premis antroposentris bahwa kedigdayaan manusia telah berhasil mengintervensi kondisi non-manusia, tetapi di sisi lain perubahan ini kemudian justru membuat manusia tidak berdaya di hadapan krisis yang diakibatkannya sendiri. Melalui konsep hiposubjektivitas, Morton menawarkan penjelasan relasi antara manusia dan non-manusia sebagai suatu kolektif simbiotis yang seharusnya saling bekerja sama melalui solidaritas antara ‘makhluk spesies’. Dengan demikian, artikel ini menekankan pemaknaan bahwa manusia bukanlah segala-galanya di semesta ini.

Kata-kata kunci: hiposubjektivitas, hiperobjektivitas, materialisme baru, antroposentrisme, Antroposen, Timothy Morton, ekologi

Published
2024-10-30
How to Cite
Rafiq, D. (2024). Hiposubjektivitas Timothy Morton: Sebuah Tawaran Filsafat Manusia di Era Antroposen: Timothy Morton’s Hyposubjectivity: An Alternative Philosophy of Man in the Anthropocene Epoch. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 20(2), 293-327. https://doi.org/10.36383/diskursus.v20i2.591