Norman Tanner, New Short History of the Catholic Church, London: Burn & Oates 2011, 260 hlm.
Abstract
Dengan umur hampir dua ribu tahun Gereja Katolik merupakan lembaga paling tua yang mempertahankan diri melalui sejarah. Bagi Gereja Katolik sejarah itu penuh makna. Karena dalam perjalanannya melalui 20 abad eksisten-sinya Gereja Katolik mendapat bentuk serta pengertian diri yang sekarang. Maka sudah tepatlah kalau Norman Tanner, seorang imam Yesuit dan guru besar sejarah Gereja pada Universitas Gregoriana di Roma, dengan mendasarkan diri pada hasil penelitian sejarah Gereja yang berlimpah dalam 40 tahun terakhir, menulis sebuah “Sejarah Pendek Baru Gereja Katolik.” Hanya dengan 260 halaman pembaca diantar secara kompeten menapaki 2000 tahun perjalanan Gereja Katolik.
Gereja Katolik selalu menegaskan bahwa Kitab Suci hanya dapat dimengerti dalam ketertanaman dalam sebuah tradisi. Sebagaimana ditegaskan Tanner, “tradisi memegang peran normatif.” Pengertian tentang hakikat Kekristenan berkembang melalui sejarah. Gereja Katolik yakin “bahwa Kitab Suci harus disertai oleh suatu kesadaran tentang bagaimana pesannya dihayati dan dimengerti melalui berabad-abad lamanya, oleh suatu rasa bagaimana isi Kitab Suci dijernihkan oleh ajaran pihak-pihak berwenang dalam Gereja maupun melalui hidup, sembahyang, studi dan perjuangan umat Kristiani.” Karena itu, Gereja Katolik sekarang tidak dapat dimengerti kalau sejarahnya tidak dimengerti.
Tanner membagi sejarah Gereja ke dalam lima tahap. Tahap pertama mencakup 300 tahun pertama di mana Gereja keluar dari dua setengah abad usaha penindasan dan penganiayaan oleh pemerintah kekaisaran Romawi, dan akhirnya menjadi agama resmi. Tahap kedua mulai dengan berakhirnya kekaisaran Romawi bagian Barat pada abad ke-5 dan sampai pada 1054 di mana perpecahan tragis antara Gereja Timur, Gereja-gereja Ortodoks, dan Gereja Barat—Gereja Katolik-Roma—menjadi resmi dan definitif. Perpecahan tersebut masih berlangsung sampai hari ini.
........................................
Yang khas dari buku Tanner adalah bahwa uraian tidak dibatasi pada kejadian-kejadian sekitar Gereja resmi: Konsili-konsili, Paus-paus yang penting, peristiwa-peristiwa dengan dampak historis seperti perpecahan antara Gereja Barat dan Gereja Timur atau Reformasi Protestan. Dalam buku ini juga dibicarakan ordo-ordo dan gerakan-gerakan religius, teolog-teolog penting, keagamaan rakyat, perkembangan-perkembangan intelektual, perkembangan dalam liturgi, doa dan mistik. Juga dibahas mengenai senirupa, arsitektur dan musik, bahkan sikap Thomas Aquinas terhadap liburan, olah raga dan entertainment. Kehidupan Katolik di basis pun ikut diceriterakan.
Buku ini memberikan suatu tinjauan yang kaya dan berbobot tentang 2000 tahun kehidupan Gereja Katolik; bisa juga dikatakan, tentang perkembangan dari Kristianitas ke Gereja Katolik sekarang, dalam bahasa yang mudah diikuti dan dengan gaya naratif yang enak dibaca. Sebuah buku yang dapat sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mendapat pengertian ringkas, tetapi cukup mendalam, tentang bagaimana Gereja Katolik menjadi Gereja Katolik. (Franz Magnis-Suseno, Program Pascasarjana, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta).
DISKURSUS applies the Creative Commons license (CC BY). We allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The author must be aware that the article copyrights will be fully transferred to DISKURSUS if the article is accepted to be published in the journal. Once the manuscript has been published, authors are allowed to use their published article under DISKURSUS copyrights. Full information about CC BY can be found here: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/